Friday, August 28, 2015

Pengalaman Kena Maag Kronis Gerd Sakit di Ulu Hati dan Asam Lambung naik

Setelah lebih dari setahun mengalami mual-mual hampir tiap hari akhirnya bulan Oktober lalu saya mendatangi RS Islam Jakarta Cempaka Putih untuk berobat ke dokter. Kepada sang dokter saya utarakan keluhan yang saya rasakan. Mual (itu yang paling penting), perut sering terasa perih-panas, perut terasa seueul (kalau di-Indonesiakan biasanya dibilang ‘sakit ulu hati’), lemas dan… (lupa lagi)
Sang dokter kala itu menduga dua penyakit untuk ini: maag atau hepatitis. Berhubung saya belum pernah mendapat vaksinasi hepatitis, sang dokter menawarkan pemeriksaan laboratorium atas fungsi hati untuk mendiagnosa hepatitis. Saya langsung menyetujui untuk melakukan pemeriksaan lab tersebut. Dari pada mual-mual sampai mati. Pada kunjungan pertama itu saya diberi resep Omeprazole (20mg) 20 kapsul seharga Rp 10.500,-, Vitazym 15 tablet seharga Rp 9.619,- dan Narfoz (4mg) sebanyak 10 tablet seharga Rp 189.363,-. Omeprazol merupakan obat yang berfungsi menekan produksi asam lambung, vitazym merupakan enzim untuk pencernaan, dan Narfoz adalah obat untuk menekan rasa mual (dan harganya muahalll). Dokter bilang, Nafroz ini hanya dimakan ketika terasa mual saja.
Setelah menebus resep obat dan membayar biaya pemeriksaan lab, saya segera menuju laboratorium. Di laboratorium cuman diambil darah saja. Nggak tahu berapa banyak, saya gak lihat proses nyuntiknya. Dulu, waktu kecil sih saya suka menyaksikan detik-detik jarum suntik menembus kulitku. Entahlah, mungkin karena sudah puluhan tahun tidak disuntik, kali ini saya tak berani melihatnya. Petugas lab memberitahukan bahwa hasil lab bisa diambil keesokan harinya.
Hari pertama mengkonsumsi Omeprazole sudah terasa khasiatnya. Perut sudah tidak perih-perih lagi, mual pun agak berkurang. Hanya agak sih, tapi itu sangat berarti buat saya. Yang luar biasa adalah pada hari kedua saya merasakan lapar! Biasanya saya tak pernah merasa lapar, yang ada paling hanya perih dan nyeri di perut saja.
Nafroz memang ampuh buat rasa mual saya. Ketika merasa mual, saya langsung mengkonsumsi Nafroz ini. Sekitar 30 menit sampai satu jam kemudian barulah efek Nafroz ini terasa, rasa mual berangsur-angsur berkurang. Cuman ya, itu, selama setengah jam sampai satu jam itu dengan muka pucat dan keringat dingin saya cuman bisa diam, mengurangi gerak tubuh, mengatur napas dalam rangka menyukseskan menahan rasa mual yang luar biasa.
Hari ketiga saya kembali ke rumah sakit tersebut untuk mengambil hasil lab. Saya mengkonsultasikan hasil lab tersebut kepada dokter. Kali ini dokternya berbeda dengan yang pertama karena dokter yang sebelumnya praktek sore untuk hari itu. Dokter memberitahukan bahwa fungsi hati saya sangat baik. Artinya saya tidak mengidap hepatitis, melainkan maag. Maag kronis tepatnya. Sebelum pulang dokter yang ini memberi oleh-oleh resep tambahan Omeprazole 10 kapsul lagi dan Braxidin 10 tablet. Saya menebus kedua macam obat ini hanya Rp 15.100,-. Dan untuk biaya konsultasi dokternya adalah Rp 60.000,-. Dokter yang saya kunjungi ini adalah dokter umum, sama seperti dokter yang pertama
Kalau saya baca hasil pemeriksaan lab ini ada tiga kelompok utama: Hematologi Rutin, Kimia Klinik dan Penanda Hepatitis. Hematologi Rutin terdiri atas: hemoglobin, jumlah leukosit, hematokrit, jumlah trombosit, eritrosit, MCV/VER, MCH/HER dan MCHC/KHER. Kimia klinik terdiri atas: SGOT (AST) dan SGPT (ALT). Sedangkan Penanda Hepatatitis terdiri dari: HBsAg (Elisa) dan Anti HBs. Total biaya untuk pemeriksaan lab ini adalah Rp 431.000,-.
Hingga semua obat-obatan dari rumah sakit ini hampir habis, perut saya masih sering kambuh rasa perih dan mual-mualnya. Saya berpikir, bila saya ke dokter lagi saya pasti diberi obat lagi. Saya gak mau makan obat-obatan dalam jangka waktu yang lama. Karena itulah saya mencari obat herbal. Istri teman saya ternyata pernah menderita maag juga. Dia mengkonsumsi Jeli Gamat untuk mengobatinya. Cara penjualan jeli ini adalah dengan Multi Level Marketing (MLM) makanya saya membelinya melalui teman saya itu. Saya membayarnya Rp 250.000,- termasuk ongkir. Jeli Gamat yang saya beli ukurannya 350ml.
Mengkonsumsi jeli gamat ini bagi saya memang terasa ada perkembangan pada perut. Tapi entahlah, menurut saya perkembangannya lamban. Sudah satu minggu mengkonsumsinya tapi perih di perut masih sering kambuh. Karenanya disamping minum jeli ini saya selalu siap sedia promag double action yang akan saya makan begitu gejala maag (perih, kembung atau mual) kambuh. Dan memakan promag ini ternyata cukup sering juga (artinya maagnya sering kambuh selama seminggu meminum jeli ini).
Oleh karena perkembangan yang lamban itu, saya mencari lagi alternatif obat lainnya. Pencarian saya kali ini berfokus pada jamu-jamuan. Ternyata Sido Muncul punya produk jamu kunyit yang dikemas dalam kapsul. Namanya Sido Muncul Sari Kunyit (Turmeric). Saya membeli satu botol jamu ini yang berisi 50 kapsul dengan harga Rp 60.000,-. Saya meminumnya 3×2 kapsul perhari.
Sejak hari pertama meminum jamu ini perut rasanya jauh lebih tenang. Perih dan kembung jarang kambuh. Kecuali mualnya kadang-kadang tiba-tiba kambuh. Seperti biasa (sebelum mengkonsumsi jamu), kalau mual kambuh biasanya bukan mual sedikit-sedikit tapi langsung mual parah. Tapi yang bagusnya, perut terasa tenang setenang menggunakan Omeprazole. Karena itulah saya mau melanjutkan pengobatan pakai jamu ini. Nanti saya mau beli lagi sebotol jamu ini kalau yang botol pertama ini mau habis.
Semenjak mengkonsumsi promag double action saya beberapa kali mendapat luka-luka kecil di kulit. Saya tak menyadari kenapa kulit saya tiba-tiba mendapat luka kecil seperti itu. Ada yang luka goresan, ini di paha dalam kaki kanan dan kiri. Dan luka lecet seperti bekas garukan. Yang ini terjadi pada wajah, leher dan pundak kanan. Dan luar biasanya, luka ini sukar kering. Biasanya luka kecil seperti ini seperti ini sudah mengering pada hari kedua atau ketiga. Namun ini tidak, butuh waktu seminggu untuk mengeringkannya. Itu pun harus dengan mengkompresnya menggunakan alkohol. Saya coba betadine namun luka tidak kunjung mengering. Saya baca pada kemasan promag double action, salah satu efek samping obat ini adalah ruam di kulit. Apa ini penyebabnya? Ah, gak tau lah, yang pasti mah saya kurangi konsumsi promag ini.
Untuk saat ini keputusan saya adalah tidak mengunjungi dokter dalam waktu dekat(karena pasti dikasih obat lagi), meminilmalisir penggunaan promag double action, tidak melanjutkan pengobatan jeli gamat (perkembangannya lambat) dan yang pasti: melanjutkan pengobatan menggunakan jamu.
Semoga Bermanfaat
Refrensi
https://firmanhid.wordpress.com

No comments:

Post a Comment